02/02/08

MENGATASI BEKAS LUKA DENGAN REKAYASA GENETIKA

Bagi orang-orang yang sangat takut kulitnya rusak akibat kecelakaan atau setelah melkukan operasi. Kini mereka tidak usah cemas dengan keadaan itu, karena sebuah penelitian yang dilakukan di London, Inggris baru-baru ini memberikan harapan baru bagi mereka yang mempunyai bekas luka di badannya. Penelitan yang dilakukan tersebut mengenai teknik rekayasa genetika. Dari pernelitian itu diketahui bahwa dengan teknik rekayasa genetika bekas luka akibat kecelakaan atau setelah operasi dapat dicegah. Sehingga kulit kita bias tetap mulus.

Para peneliti dari Universitas Brisbol yakin temuan dari hasil penelitian ini akan sangat bermatfaat bagi mereka yang sedang terluka dan juga bagi yang sedang menjalani operasi. Teknik rekayasa genetika tersebut yaitu menemukan gen-gen yang mengatur terbentuknya kembali jaringan pada bekas luka. Fungsi dari salah satu gen tersebut ditekan menggunakan gen tertentu, sehingga luka akan pulih, bahkan tidak hanya itu luka akan lebih cepat sembuh.

Salah satu bekas luka adalah codet. Codet timbul setelah proses perbaikan kerusakan oleh jaringan darah dan sel yang berada di bawah kulit. Codet tersebut menendakan menandakan bahwa luka sudah sembuh. Ada banyak codet dari bekas luka tersebut, dari yang ringan samapai berat. Bekas luka/codet tersebut merupakan hal yang wajat terjadi apabila perbaikan jaringan selesai.

Luka tidak hanya terjadi pada organ luar tetai dapat juga terjadi pada organ dalam. Malah dapat lebih parah dari luka di organ luar. Misal luka karena operasi, kanker, gagal hati dan infeksi di jaringan hati karena alkohol yang sering meninggalkan luka yang sangat serius..

Pemimpin penelitian, Professor Paul Martin dari niversitas Brisbol, menemukan gen yang memicu timbulnya bekas luka dikulit. Gen ini yaitu Ostepontin (OPN). Pada penelitian itu para peneliti mengamati munculnya percepatan kesembuhan setelah memberikan gen lain pada luka. Gen yang diberikan tersebut dapat menekan aktifitas dari gen OPN. Dengan penekanan gen OPN ini juga dapat mempercepat regenerasi sel darah disekitar tempat luka dan mempercepat perbaikan jaringan.

Temuan dari Pofesor PaulMartin dan rekan-rekannya tersebut akan diterbitkan dalam jurnal ilmiah, Journals of Experimental Medicine edisi 26 Januari 2008.(Sumber dari: Kompas.com)

Tidak ada komentar: